MAKALAH KOMUNIKASI
ORGANISASI
Kepemimpinan dan
Bagaimana Kepemimpinan Nabi Muhammad
Dosen Pengampu:
Yani Tri Wijayanti
Di Susun Oleh :
Anna Hanifah
12730079
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai mahluk sosial manusia selalu
membutuhkan komunikasi antara satu dengan yang lainnya. Dari komunikasi
tersebutlah seseorang dapat saling berinteraksi dan memungkinkan adanya pertukatan
informasi serta pendapat satu dengan yang lainnya. Komunikasi sendiri tidak
hanya terjadi antar pribadi atau biasa disebut sebagai interpersonal, namun
juga dapat terjadi dalam organisasi. Dan di dalam organisasi sendiri pastilah
ada seorang yang di anggap memiliki kemampuan lebih. Seseorang yang memiliki
kemampuan lebih itulah yang kemudian di anggat dan dipercaya untuk mengatur
yang lainnya yang kemudian di jadikan pemimpin. Seorang pemimpin tidak hanya
sembarangan, namun dia juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kokoh dan
serta cerdas. Maka tugas seorang pemimpin adalah sebagai pengontrol segala
sesuatu yang ada pada organisasinya.
Namun menjadi seorang pemimpin bukan
perkara yang mudah, karena menjadi seorang pemimpin haruslah menjadi panutan
bagi bawahannya atau para anggota dalam organisasi itu sendiri. dan seorang
pemimpin sendiri harus memiliki keteguhan hati dan pemikiran yang lebih serta
meluas agar dia jadi manusia yang benar-benar bijaksana, minimal menjadi
pemimpin bagi dirinya sendiri agar menjadi manusia yang dapat menyesuaikan
dengan keadaan lingkungan sosial
Kepemimpinan sendiri pada hakekatnya
adalah proses mempengaruhi atau contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasinya. Kepemimpinan bisa juga disebut sebagai
seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan kepercayaan,
kehormatan dan kerja sama yang bersemangat demi organisasinya. Contoh
kepemimpinan yang benar-benar sempurna dalah islam adalah Nabi Muhammad SAW.
Konsep diatas menjadi dasar perlunya pengetahun
lebih dalam tentang kepemimpinan secara umum serta kepemimpinan dalam islam. dan
bagaimana kita sebagai umat islam meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW,
agar kita suatu saat menjadi pemimpin yang benar-benar di jalan kebijaksanaan.
Rumusan Masalah
1.
Apa konsep dasar
tentang kepemimpinan (Pengertian, Tipe dan Fungsi)?
2.
Bagaimana
sejarah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW?
3.
Bagaimana
penerapan setiap tipe kepemimpinan dalam kepemimpinan NabiMuhammad SAW?
4.
Struktur
jaringan komunikasi apa yang di pakai Nabi Muhammad SAW?
Tujuan Penulisan
1.
Dapat mengetahui
konsep dasar tentang kepemimpinan.
2.
Mengetahui
sejarah kepemimpinan nabi Muhammad SAW.
3.
Mengetahui
bagaimana kepemimpinan Nabi dalam setiap tipe kepemimpinan.
4.
Mengetahui
struktur jaringan komunikasi yang di
pakai nabi Muhammad SAW.
BAB II
PEMBAHASAN
1.A Pengertian
Kepemimpinan
setiap
organisai pasti memerlukan seorang pemimpin, tetapi kepemimpinan tidak
selamanya harus dilaksanakan di dalam organisasi. Maka dengan demikian suatu
organisasi akan mewujudkan tujuannya bila dalam organisasi itu memiliki
pemimpin yang berusaha melaksanakan dan mewujudkan kepemimpinan yang efektif.
Kepemimpinan
pada hakekatnya adalah suatu proses dan seni mempengaruhi dan mengarahkan orang
lain dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kerhormatan, dan kerja sama yang
sebelumnya dibutuhkan adanya pemberian contoh dari seorang pemimpin kepada
pengikutnya untuk mengarhkan tindakan seseorang atau kelomok yang di harapkan
akan mencapai kesuksesan tujuan organisasinya. Kepemimpinan sendiri melibatkan
tiga hal yaitu pemimpin, pengikut, dan situasi tertentu.
Praktek
kepemimpinan berkaitan dengan mempegaruhi tingkah laku dan perasaan orang lain
baik secara individu maupun kelompok dalam arahan tertentu, sehingga melalui
kepemimpinan merujuk pada proses untuk mebantu mengarahkan dan memobilisasi
orang atau ide-idenya.
Maka
dari sini dapat disimpulkan bahwa pemimpin tidak sama dengan kepemimpinan,
pemimpin adalah orangnya atau pelakunya, sedangkan kepemimpinan adalah cara
atau sistim yang dimiliki oleh seseorang.
B. Tipe Kepemimpinan
a.
Otoriter
Tipe kepemimpinan ini berada di satu tangan,
pemimpin bertindak sebagai pemimpin tunggal yang sangat berkuasa. Kedudukan dan
tugas bawahan atau anak buah hanya sebgai pelaksana keputusan serta perintah
sekehendak dari pemimpinan. Tipe kepmimpinan seperti ini selalu menggap dirinya
sebagai yang lebih pintar di segala bidang di atas bawahannya, dan dia menggap
bawahannya tak mampu melakukan apapun tanpa di perintah.
Tipe kepemimpinan ini selalu mengandalkan ancaman
dan hukuman serta kekrasan sebagai alay utama untuk menekan para bawahannya,
dan para bawahnnya tidak ada pilihan lain selain tunduk kepada pemimpin. Yang
sangat ekstrime dari kepemimpinan ini adalah mengabaikan hak asasi manusia para
manusia yang ada di bawah kekuasaanya.
Kepemimpinan ini sagat berdampak buruk dalam
organisasinya, yaitu dimana menyebankan organisasi ini tak berkembang serta
statis karena para anggotanya tidak mampu mengembangkan pemikiran-pemikiran
serta kreatifitas mereka karena mereka selalu bekerja di dalam tekanan. Bila
kerja selalu dibawah tekanan juga akan mengakibatkan suasanya kerja yang kaku
dan tegang. Tipe pemimpinan ini cenderung tidak suka perubahan-perubahan pada
sistim yang sudah di jalankan, karena kepemimpinan seperti ini lebih suka dalam
keadaan yang aman.
Dalam islam kepemimpinan otoriter pun sangat di
tolak dan tidak dibenarkan, karena dikhawatirkan kepemimpinan nya akan berbuat
membelakangi Allah dan Rasull-NYA Muhammad SAW. Kepemimpinan otoriter dalam
islam dapat di benarkan dan di terima bila manifest nya berupa pemakaian
kekuasaan dan wewenang untuk memerintahkan patuh dan taat kepada ajaran islam
dan perintah Allah.
b.
Bebas (Laissez Faire)
Dalam kepemimpinana ini pemimpin berkedudukan
sebagai simbol. Kepemimpinan di jalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada
orang yang di pimpinnya dalam mengambil keputusan dan mengembangkan ide-ide
mereka. Pemimpin memfungsikan dirinya sebagai penasihat.
c.
Demokrasi
Tipe kepemimpinana ini menempatkan manusia sebagai
faktor utama dan terpenting dalam setiap organisasi. Pemimpin memandang dan
menempatkan orang-orang yang di pimpinnya sebagai subjek yang memiliki
kepribadian dengan berbagai aspekny. Kepemimpinan demokratis adalah
kepemimpinan yang aktif dinamis dn terarah. Dalam kepemimpinan ini penagmbilan
keputusan sangat mementingkan musyawarah yang di wujudkan pada setiap jenjang
dan di dalam unit masing-masing.
Kepemimpinan demokratis selalu berpihak pada
kepentingan anggota dan berpihak pada kepentingan anggota, dengan berpegang
pada prinsip mewujudkan kebnaran dan keadilan untuk kepentingan bersama. Konsep
seperi itu dalma islam berarti sangat mengutamakan perilaku yang mampu
membedakan antara yang haq dan batil.
C. Fungsi
Kepemimpinan
a.
Fungsi intruksi
Pemimpin sebagai komunikator utama dalam menentukan
pemberian perintah serta keputusan. Dan kepemimpinan yang efektif memerlukan
untuk menggerakkan dan memotivasi otang lain untuk dapat melaksanakan perintah
dan mewujudkan tujuan organisasinya.
b.
Fungsi konsultasi
Fungsi ini dimaksudkan untuk saling berkomunikasi
interpersonal ataupun kelompok utuk sebelumnya mengambil keputusan, melalui
konsultasi diharapkan akan menghasilkan keputusan yang maksimal karena
berdasarkan musyawarah bersama.
c.
Fungsi paartisipasi
Pemimpin berusaha mangaktifkan orang-orang y ang ada
di organisasinya, agar terjadi kesinambunagn untuk saling bekerja sama.
d.
Fungsi delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimbahan
wewenang dalam pengambian keputusan tanpa persetujuan pemimpinan. Namun orang yang
mendapatkan delegasi hanyalah orang yang sangat sangat di percaya dan dapat
membantyu kerja pemimpin, dan orang ini harus memiliki persamaan prinsip dan
aspirasi dengan pemimpin.
e.
Fungsi pengandalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa pemimpin yang sukses
adalah pemimpin yang dapat mengatur dan menhgarahkan anggotanya dan dapat
mengkordinasi sehinnga dapat mencapai tujuan bersama dalam organisasi.
2. Sejarah
Kepemimpinan Nabi
Kenyataan
pertama dalam kepribadaian Rasul Muhammad SAW adalah seseorang yang
kepemimpinannya patut diteladani karena ketangguhan Beliau untuk menjadi
pribadi yang tidak mudah terpengaruh dengan keadaan sekitarmya. Nabi Muhammad
lahir dan dibesarkan di sekitar masyarakat arab yang dalam kebodohan atau
jahiliah dan jauh dari agama Allah yaitu Islam.
Walaupun
Nabi Muhammad hidup di lingkunagan Jahiliah namun Nabi Muhammad tidak
terpenhgaruh apapun, namun Beliau malah menjadi manusia yang sangat istimewa di
sekitar lingkunggannya. Aspek yang sangat menonjol dari Nabi Muhammad adalah kejujuran
nya dan keramahan beliau kepada semua orang dan serta menjadi manusia yang
sederhana dan tidak pernah menggap rendah orang lain.
Kepribahdaian
seperti itulah yang merupakan dasar untuk menjadi seorang pemimpin, seseorang
yang memiliki landasan yang kokoh, karena seorang pemimpin sangat penting
memiliki prinsip hidup yang kokoh serta memgang prinsip itu untuk menjalani
hidupny.
Dan
karunia yang snagat luar biasa adalah dimana Allah memberikan sifat terpuji
bagi semua Rasulnya termasuk Nabi Muhammad SAW, sifat terpuji bagi Rasuul itu
disebut sebagai sifat-sifat wajib bagi Rasuul, yaitu diantaranya:
a.
Siddiq (Benar)
Rassul
selalu melakukan perbuatan dan menyampaikan sesuatu yang benar, karena Rassul
hanya berkata seseuatu yang di wahyukan dari Allah dan dalam kembenaran.
b.
Amanah
(Terpecaya)
Sifat
ini berarti Rassul selalu dapat menjaga
amanah, dan menyampaikan benar-benar dari allah tanpa di kurangi dan di
lebihkan, Rasuul juga selalu dapat menjaga rahasia yang tidak seharusnya di
sampaikan ke semua orang sebagai aib.
c.
Tabliqh
(Menyampaikan)
Rasuul
memiliki kemampuan dalam menyampiakan amanah atau wahyu kepada umat islam
lainnya sehingga umat islam lainnya mudah untuk menerimanya dan mudah mengerti
yang kemudian segaala sesuatu ajaran dari Allah dan Islam di jadikan pedoman
hidup bagi seluruh umat islam.
d.
Fatanah (Pandai)
Sifat
ini berarti Allah memberikan tingkat kecerdasan yang tinggi bagi Rasulullah
SAW. Kecerdasan ini tidak hanya untuk memahami dan menyampaikan wahyu kepada
umat islam lain hinnga mereka mengerti maksudnya,. Kecerdasan juga di bekalkan
karena Beliau mendapatkan kepercayaan oleh Allah untuk menjadi pemimpin umat,
karena islam adalah rahmat bagi seluruh umat dan sebagai pernyempurna agama.
Maka dari itu hanya pemimpin yang cerdas yang mampu memberikan petunjuk,
nasehat, serta jalan keluar bila terjadi suatu masalah.
e.
Maksum (Bebas
dari Dosa)
Rassul
memiliki sifat maksum karena berarti Rasulullah memiliki ahlak mulia yang
memungkinkan bagi beliau tidak pernah salah dalam bertindak serta bersabda
karena Beliau melakukannya hanya atas dasar petunjuk Allah. Maka semua siafat
ini menjadikan Rasulullah SAW menjadi manusia yang paling sempurna dan
terhindar dari segala dosa.
Kedudukan
Rasul sebagai pemimpin tidak pernah dimanfatakan untuk menumpuk kekayaan dan
merampas harta orang, namun Beliau justru hidup dalam kemiskinan seperti
masyarakat-masyarakat lain. Sehingga saat Beliau meninggalpun tak ada harta
yang patut di jadikan warisan kepada anak cucu, Beliau hanya daat mewariskan
Al-Quran dan Hadis, yang warisan itu bernilai lebih dari harta apapun dan
warisan bagi seluruh umat islam. Namun pada saat itu karena kesombongan dan
kebodohan masyarakat di sekitar Nabi membuat mereka menolak warisan itu.
Kepemimpinan
Rasulullah SAW dijalankan dengan kerelaan dan ketulusan bagi kemaslahatan umat
islam. Menurut ajaran Nabi beriman tidak hanya sekedar untuk beribadah namun
juga harus dapat berperilaku dengan ahlak yang baik.
3. Penerapan
Setiap Tipe pada Kepemimpinan Nabi
a.
Perwujudan kepemimpinan Otoriter
Rasulullah SAW merupakan pemimpin yang sangat keras
dalam menghadapi orang-orang kafir yang sellau ingin menenntang ajaran Allah
dan islam. selain itu Rasull pun berani berperang demi menjuju jalan yang
benar. Rasul pun berani melawan oarang-orang yahudi yang mencoba merusak ajaran
islam.
Kepemimpinan Rasul adalah bentuk kongkret dari
kepemimpinan Allah SWT, maka otoriter yang berlaku di muka bumi selalu di
laksanakan sebagaimana seharusnya. Misalnya Nabai Muhammad memberikan ajaran
tentang sgholat 5 waktu yang waktunya sudah di tentukan dan jumlah rakaatnya
sudah di tentukan pula maka siapapun tak boleh merubah nya.
b.
Kepemimpinan Lsissez Faire
Dalam menyeru umat manusia trerlihat kepemimpinan
nabi yang bebas. Beliau tidak pernah memaksa manusia lainnya, Beliau
membebaskan kan manusia untuk memilih agama masing-mesing sesuai dengan
keinginan masing-masing. Rasul hanya di perintahkan Allah SWT untuk menyeru dan
meperingatkan keberuntungan bagi yang mendengar dan kerugian bagi yang berlaku
sombong dan angkuh menolak seruan beliau.
Pada saat berperangpun nabi membebaskan siapa saja
untuk mengikuti perang tersebut, niscaya oarang yang ikut berperang di jalan
Allah dan kebenaran akan di berikan surga oleh Allah. Pada saat nabi berdakwah
keberbagai tempatpun nabi membebaskan semua umat untuk boleh datang atau pun
tidak, namun hanya orang-orang beriman lah yang mau datang dan mengikuti ajaran
nabi Muihammad SAW.
c.
Perwujudan Kepemimpinan Demokratis
Pada saat kepemimpianna rasul, Beloiau sanagt akrab
dengan umatnya dan para sahabatnya. Beliau juga seseorang yang sangat
demokratis karena Beliau selalu menerima dan mendengarkan aspirasi-aspirasi
dari seluruh umatnya, bahkan Rasul tidak hidup dalam singga sana megah dan
tidak memperdulikan rakyatnya, namun Beliau hidep bersama rakyat-rakyatnya.
Pada saat menghadapi masalah Beliau selalu mengutamakan musyawarah untuk
menyelesaikannya secraa bersama dan rasional, bila suatu masalah tersebut belum
ada firman nya dari Allah. Sejak dahulu rasul selalu mengutamakan adanya
musyawarah dalam berbagai masalah ataupun untuk menyusun strategi perang sekalipun,
Beliau sangat menyukai adanya musyawah karena hal itu di anggap sangat
demokratis dan dapat melibatkan banyak orang, disini artinya berarti semua umat
sangat di butuhkan dan bermanfaat. Dan Rasul adalah seorang pemimpin yang tidak
membeda-bedakan derajat seseorang semua di anggap sama, hanya ketakwaan dan
keimanan lah yang membedakannya.
4.
Struktur Jaringan yang dipakai Nabi Muhammad SAW
Struktur
jaringan komunikasi yang di pakai nabi lebih dominan pada bentuk roda, karena
dapat dijelaskan bahwa sebagai pusat nya adalah Nabi Muhammad SAW sebagai komunikator dan sebagai pemimpinnya,
yang kemudian informasinya di sebarluaskn kepada seluruh umat islam. Nabi
Muhammad menjadi pusatnya karena Bleiaulah yang secara langsung mendapatkan
wahyu dari Allah dan petunjuk dari Allah, bahkan Rasul adalah satu-satunya yang
diercaya oleh Allah untuk membawa agama islam yang kemudian untuk di ajarakan
ke seluruh umat islam hinnga saat ini ajaran nabi Muhammadpun masih terus di
jadikan pedoman bagi umat islam. Pada struktur komunikasi ini walupun nabi
Muhammad sebagai pusatnya dan pemimpin tak lantas membuat beliau menjadi orang
yang sombong dan tidak mau mendengarkan segala sesuatu dari rakyatnya, namun
yang di laakukan Nabi adalah tetap terus bermusyawarah dengan umat islam
lainnya serta dengan para sahabatnya.
Menurut
teori dan model kepemimpinan, Nabi Muhammad adalah seorang pemimpin yang
traksasional, di mana beliau adalah seorang pemimpin yang memandu atau
memotivasi umatnya dalam arah tujuan yang di tegakkan dengan mmeperjelas peran
dan tuntunan tugasnya. Yaitu maksudnya adalah Nabi Muhammad memberikan motivasi
kepada seluruh umatnya ke jalan yang benar dan umat islam mengikutu jalan dalam
kebenaran. Melalui cara yang halus dan dengan dakwah-dakwah dan tanpa memaksa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan
bukanlah pemimpin, jadi pemimpin adalah pelakunya tau orang nya, namun
kepemimpinan adalah cara atau sifat dari seorang pemimpin tersebut, kemajuan
suatu bangsa atau organisasi tergantung dari kepemimpinan seorang pemimpin. Kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi perilaku orang – orang lain agar mau bekerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu.Tipe Menurut maklah ini
yang dapat di teladani dari Nabi Muhammad adalah cara beliau memimpin. Beliau
tidak hanya menerapkan kepemimpinan yang demokratis dan bebas, tapi di kala
tertentu Nabi juga menggunakan kepemimponan yang Otoriter juga, kepemimpinan
otoriter ini bertujuan untuk benar-benar menegakkan ajaran Allah yaitu agama
Islam. Otoriter ini di gunakan untuk melawan orang-orang kafir yang hidup pada
zamannya Nabi.
Sifat-
sifat nabi Muhammad yang dapat di jadikan pedoman antara lain adalah Siddiq,
Amanah, Tabliqh, Fatanah, beliau adalah seorang pemimpin yang adil dan mengerti
dan mau memahami rakyatnya dan Nabi muhammad tidak memanfaatkan kepemimpinan
nya untuk menimbun harta untuk kekayaannya sendiri, namun beliau justru mau
hidup dengan rakyarnya walaupun dalam keadaan yang miskin.
Saran
Kita
sebagai umat islam seharusnya dapat meniru kepemimpinan yang di ajarkan oleh
Nabi Muhammad SAW agar kita menjadi seorang pemimpin yang benar, benar dalam
ajaran agama dan soaial masyarakat, pemimpin untuk masyarakat agama dan yang
paling utama untuk dirinya sendiri. Untuk pemimpin- pemimpin bangsa Indonesia
pelajari lah lebih dalam tentang cara kepemimpinan Nabi agar Indonesia semkain
maju dan sedikit kemungkianan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh
pemimpin, kesalahan memanfaatkan jabatan atau apapun, hiduplah sebagai seorang
pemimpin seperti Nabi Muhammad SAW
Daftar Pustaka
Nawawi, Hadari. 1993. Kepemimpinan Menurt Islam. Yogyakarta.
Gajah Mada University Press.
Mulyana, Deddy &
Veithzal Rival. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta,
Rajawali Pers.
Mulyana, Deddy. 20112. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung.
Rosda